Perkembangan Robot di Indonesia
Robot sudah
dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Akan tetapi, hingga kini belum ada data
pasti yang menyatakan kapan, serta bagaimana asal muasal teknologi
robot masuk ke Indonesia.
![]() |
Menurut data yang tim Tekno
Liputan6 peroleh dari
berbagai sumber, hadirnya robot di Indonesia tak terlepas dari peran Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya-Institut Teknologi Sepuluh November (PENS-ITS).
Tokoh yang paling berpengaruh dalam perkembangan robot di
Indonesia adalah Endra Pitowarno, yang merupakan salah satu dosen dari
PENS-ITS. Pada tahun 1989, Endra bersama empat dosen lainnya mengikuti joint
research atau training di
Kumamoto National College of Technology, Jepang.
Berawal Dari Micromouse
Sebenarnya, bidang yang dipelajari Endra tidak berhubungan langsung dengan robotika. Hanya saja, laboratorium tempatnya belajar sedang menggeluti proyek robotik. Dan kebetulan, dari semua dosen yang mengikuti joint research, hanya Endra yang tertarik mempelajari robotika.
Mengutip laman PENS-ITS, Kamis (19/12/2013), dirinya
tertarik memperdalam bidang robotika karena Jepang adalah negara yang paling
hebat mengembangkan robotika. Robot yang dipelajarinya pertama kali berupa micromouse atau robot tikus.

Robot tikus inilah yang dibawa pulang ke Indonesia untuk
oleh-oleh mahasiswa Endra. Dan tak disangka, dari 60 mahasiswa angkatan
pertama, 12 mahasiswa di antaranya berhasil membuat karya Tugas Akhir (TA)
bertema robotika.
Salah satunya membuat robot route
runner atau yang sekarang
dikenal dengan line tracer. Saat proses pembuatan TA itu
banyak hal yang menambah antusias mahasiswa untuk mempelajari teknologi
robotika.
Robot Indonesia Kalahkah Robot Jepang
Alhasil, para ahli robotik dari Jepang tahu kalau orang Indonesia bisa membuat robot. Dan akhirnya tim PENS-ITS diundang oleh perusahaan penyiaran Jepang Nippon Hooso Kyokai (NHK) untuk berlaga dalam kontes rovot NHK Robocon pada tahun 1991.
NHK Robocon merupakan ajang lokal yang antar politeknik
di Jepang. Jadi, saat itu PENS-ITS merupakan satu-satunya peserta dari negara
lain. Tak dinaya, robot PENS-ITS yang bernama Bima X-1 mampu mengalahkan robot
dari Kyoto pada pertandingan pertama.

Meskipun kalah pada pertandingan berikutnya, PENS-ITS
tetap membawa pulang trofi karena Bima X-1 dinobatkan sebagai 'The
Best Idea'. Kemudian, Pihak
NHK kembali mengundang mereka dalam NHK Robocon 1992.
Memboyong robot CARAKA XH, PENS-ITS yang membawa bendera
merah putih mengejutkan Jepang dengan menembus semifinal dan meraih juara
ketiga. Prestasi itu pun cukup membuat Jepang kaget, hingga pada kontes NHK
Robocon di tahun berikutnya, PENS-ITS tidak diundang lagi oleh NHK.
Lahirnya Kontes Robot Indonesia
Meski demikian, mereka tak putus asa dan akhirnya muncul ide untuk mengadakan kontes robot bernama Indonesian Robot Contest (IRC) yang kemudian menjadi Kontes Robot Indonesia (KRI).
Terdapat delapan tim dari empat institusi peguruan tinggi
yang berlaga dalam IRC 1993 kala itu. Hingga tahun 2007, sudah 9 kali KRI
digelar, di mana sejak tahun 2002, KRI rutin diadakan sekali dalam setahun
hingga tahun ini.

Tidak hanya KRI, atas usulan pihak Universitas Indonesia,
sejak tahun 2004 juga dilangsungkan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI)
bersamaan dengan digelarnya KRI. Beberapa tahun terakhir peminat KRI dan KRCI
mengalami kenaikan yang signifikan.
Tahun 2007, tercatat 138 pendaftar untuk KRI dan 205
untuk KRCI. Menandakan bahwa robot semakin digandrungi di Indonesia. Di tahun
ini ada berbagai kategori yang dipertandingkan dalam KRI, yaitu Robot Sepak
Bola, Robot Menari, dan Robot Pemadam Api.
Robot Indonesia Masuk 8 Besar Dunia
Tim Robot EEPIS Robot Soccer (EROS) dari PENS-ITS dikabarkan masuk delapan besar dunia dalam Kontes Robot Dunia RoboCup 2013 di Eindhoven, Belanda pada 26-30 Juni 2013.
Dilaporkan Antara, langkah EROS terhenti di 8 besar
dunia karena wakil Indonesia di ajang itu harus puas dengan skor 1-3 melawan
tim robot sepak bola AUT-Man dari Iran di perempat final.

Pada pertandingan sebelumnya, EROS berhasil memenangkan
pertandingan melawan TH-MOS dari Tsing Hua University China dengan skor 6-0.
Pertandingan lainnya yang dimenangi EROS adalah saat melawan WF-Wolf dari Juara
Jerman Open 2013 dengan skor 4-0.
Dua pertandingan lainnya melawan SnoBots dari Universitas
Manitoba Canada juga menang dengan skor 5-0 dan pada saat melawan Cyberlords La
Salle dari Universitas La Salle Mexico dengan skor 10-0. (isk)
Referensi : http://tekno.liputan6.com/read/779020/perkembangan-robot-di-indonesia-berawal-dari-tikus
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus