Selasa, 20 Januari 2015

Bencana Alam akibat Limbah Industri

Air Limbah Hitam Banjiri Bandung, Warga Mengungsi di Mobil



Liputan6.com, Bandung - Banjir luapan Sungai Citarum membuat Jalan Dayeuhkolot yang merupakan jalan raya penghubung kota dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terlihat seperti sungai. Banjir setinggi 1,5 meter merendam kawasan itu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (24/12/2014),  Aktivitas warga dan perekonomian lumpuh total. Perahu karet pun dipenuhi warga yang membutuhkan.
Mobil Jeep militer juga diperbantukan untuk mengangkut warga melintasi banjir. Meski jalan terputus, masih ada mobil yang nekat melintas. Tingginya banjir yang mencapai 3 meter membuat pengungsi semakin banyak.
Sebagian warga memilih mengungsi di dalam mobil yang diparkir di pinggir jalan karena lebih nyaman daripada di pengungsian. Para pengungsi masih memenuhi sejumlah lokasi pengungsian, salah satunya di Masjid Dayeuhkolot. Sejumlah penyakit mulai menyerang anak-anak.
Sementara itu, bahaya lain dari meluapnya Sungai Citarum mengintai warga. Banjir limbah industri tekstil meluber ke pemukiman warga dan ke Jalan Cisirung Dayeuhkolot.
Air limbah berwarna hitam dan merah bahkan memutus lalu lintas karena ketinggiannya mencapai lebih dari 1 meter. Para warga khawatir karena limbah berbahaya tersebut bisa membuat gatal-gatal jika terkena kulit.
Anak-anak menjadi yang paling rentan terhadap bahaya limbah itu. Belum ada penanganan dari Pemkab Bandung maupun Tim SAR untuk membantu warga menghindari banjir limbah. Padahal banjir limbah pabrik sudah kerap melanda pemukiman warga. (Vra/Mut)


MENURUT SAYA :
Dalam masalah air limbah hitam yang menggenangi daerah kawasan kabupaten bandung ini perlu penanganan serius dari Pemkab setempat karena warga berkata bahwa sudah kerap kali melanda pemukiman mereka akan tetapi pabrik industri setempat tidak bisa mempertanggung jawabkan limbah hitam yang keluar dari pabrik industri tersebut.

Banjir yang merendam kawasan Dayeuhkolot 1,5 m – 3 m mengakibatkan aktivitas warga dan perekonomian lumpuh total. Perahu karet dipenuhi warga yang membutuhkan. Mobil Jeep militer pun sudah dikerahkan untuk mengangkut warga melintasi banjir. Anak-anak menjadi yang paling rentan terhadap bahaya limbah itu. Seharusnya Pemkab bisa lebih tegas dan tanggap dalam penangan khusus bencana tersebut. Selain itu tempat penampungan seharusnya dibuat senyaman mungkin agar tidak ada warga yang sampai harus tidur di dalam mobil untuk mengungsi.


1 komentar: